Banner

Jumat, 22 April 2011

Jurus Hadapi Konflik di Kantor

Wanita Bekerja
Survei,75 persen waktu dan energi dikeluarkan untuk menghadapi konflik di kantor. Konflik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan profesional. Senyaman apa pun pekerjaan Anda saat ini, konflik baik dengan teman kerja, klien atau atasan akan selalu muncul. Diketahui cukup banyak wanita yang mengalami stres karena menghadapi konflik di kantor.

"Berdasarkan temuan lembaga psikologi, enam dari 10 wanita mempunyai masalah di tempat kerja dan 75 persen waktu dan energi dikeluarkan untuk menghadapi konflik di kantor," kata Ratih Ibrahim, psikolog dalam acara talkshow Rexona 'Dealing With Conflict in Workplace' di Jakarta.

Itu, menurut Ratih, karena ruang lingkup wanita yang kompleks dan dituntut menjalani semua perannya dengan baik. Peran wanita pekerja, terutama yang sudah menikah dan memiliki anak, memang cukup banyak. Harus menjadi ibu, istri, sekaligus pekerja profesional. Ini seringkali membuat konflik muncul bukan hanya dengan individu lain, tapi juga dengan diri sendiri.

Merupakan hal wajar jika Anda merasa gugup atau tidak tenang saat harus menghadapi konflik. Tetapi jangan sampai Anda terjebak dalam rasa ketakutan dan panik yang membuat konflik justru tidak teratasi dengan baik. Itu karena membiarkan konflik akan membuatnya semakin meruncing dan menurunkan produktivitas.

"Konflik itu bisa menurunkan kinerja dan produktivitas Anda sebagai pekerja. Kekhawatiran akan selalu muncul, pikiran jadi tidak fokus, pekerjaan pun bisa terbengkalai. Untuk itu hadapi konflik yang ada dengan kepercayaan diri kalau Anda bisa menyelesaikannya," kata Ratih.

Membangkitkan kepercayaan diri adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghadapi konflik. Tanamkan pada pikiran kalau konflik yang muncul akan bisa diatasi dengan baik. Cara ini bisa membuat Anda lebih tenang.

"Dengan pikiran yang tenang dan kepercayaan diri, Anda bisa berpikir kritis dan menganalisa masalah. Hal ini sangat penting agar Anda mampu untuk segera mencari solusi konflik," kata Ratih.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki fleksibilitas dalam memandang sebuah masalah. Yaitu dengan melihat dari berbagai sudut pandang dalam menilai sebuah masalah. Karena  fleksibilitas membuat seseorang akan menemukan banyak solusi, yang muncul dari berbagai sudut pandang, demi mengatasi konflik yang ada.

Selasa, 19 April 2011

Lima Jurus Melepas Jerat Utang

kartu kredit
Lilitan utang akan membelenggu hidup Anda dengan beban bunga yang terus membengkak. Tagihan terus datang dan utang menumpuk? Saat ini terjadi, Anda harus segera mengubah sikap dengan fokus keluar dari utang. Jika tidak, lilitan utang akan membelenggu hidup Anda dengan beban bunga yang terus membengkak.

Cobalah trik berikut sebagai panduan keluar dari masalah tagihan dan utang demi kemudahan masa depan, seperti yang dilansir dari She Knows:

1. Gunting kartu kredit Kartu kredit merupakan bentuk pinjaman dengan bunga tertinggi. Ubah mind set Anda, bahwa kartu kredit bukan ‘source of income’ yang bisa menjadi tambahan uang belanja, tapi kartu kredit adalah utang untuk keadaan emergency, bukan untuk membiayai gaya hidup sehari-hari.

Segera bayar lunas semua utang kartu kredit Anda. Kurangi juga jumlah kepemilikan kartu kredit. Cukup satu kartu untuk kebutuhan darurat. Singkirkan kartu kredit dari konsumsi tertier. Mulailah membayar sesuatu dengan uang tunai. Tidak punya uang di tangan? Jangan membeli!

2. Cari penghasilan tambahanSalah satu cara untuk memastikan Anda tidak jatuh kembali pada kartu kredit adalah memegang uang tunai lebih di tangan. Anda bisa mulai memikirkan cara untuk menambah penghasilan melalui pekerjaan sampingan atau lembur.  Ketika sudah mendapat uang lebih dalam kas, gunakan skala prioritas. Yang utama, gunakan untuk membayar utang, selebihnya untuk dana cadangan.

3. Melunasi utangPerlahan lunasi semua utang, mulai dari tagihan terkecil sampai berbesar. Yang satu lunas, hadapi yang lain. Perlahan-lahan namun pasti. Mungkin ini memakan waktu lama, tetapi Anda memiliki rencana yang solid untuk akhirnya bebas dari tagihan utang.

4. Simpan untuk keadaan daruratSetiap bulan, Anda harus mengatur dana darurat dan pastikan menyimpan jumlah minimum di dalam rekening. Dana darurat akan mencegah Anda menggunakan kartu kredit meski dalam kondisi mendadak. Simpan sekitar Rp5-10 juta dalam rekening. Ini akan berguna jika tiba-tiba Anda menghadapi masalah yang mengharuskan Anda mengeluarkan uang. Jangan sampai Anda berutang lagi.

5. Membayar tagihan tepat waktuSebisa mungkin pastikan Anda tidak terlambat dalam membayar tagihan utang. Jika memang Anda orang yang tidak teratur, catat tanggal jatuh tempo tagihan pada kalender. Anda juga dapat mengatur pembayaran otomatis dengan fasilitas perbankan. Pastikan jangan terlambat karena Anda akan berhadapan dengan biaya cerukan atau denda yang akan semakin memusingkan.

Senin, 18 April 2011

BELAJAR DAC EASY ACCOUNTING

Dac Easy Accounting adalah suatu software yang digunakan untuk mengelola data akuntansi dalam suatu perusahaan dan dapat menampilkan laporan keuangan berdasarkan data tersebut. Anda bisa mendownloadnya di daceasy.com atau di situs lainnya di internet. Sebelum mempelajari Dac Easy Accounting ini sebaiknya anda sudah harus menguasai Dasar-dasar akuntansi konfensional, misalnya Jurnal, jurnal khusus, buku besar, neraca saldo, neraca lajur, neraca penyesuaian, laporan keuangan (neraca, rugi laba, dll), sistem kas, sistem persediaan dan lain sebagainya. Adapun modul yang disertakan dalam Dac Easy Accounting adalah sebagai berikut:
  1. Custumer.
  2. Vendors.
  3. Products.
  4. General Ledger.
  5. Purchaise Order.
  6. Invoicing.
  7. Fixed Assets.
  8. Financials.
  9. Report Generator.
  10. Payroll.
  11. Assistant.
  12. LayOut Desaigner.

Setup Perusahaan Baru


Pada saat pertama kali mengaktifkan Dac Easy Accounting anda akan langsung mengakses perusahaan yang diberikan oleh Dac Easy Accounting, selanjutnya anda akan menggunakan Dac Easy Accounting untuk perusahaan anda sendiri. Oleh karena itu anda harus membuat data perusahaan baru sebagai default setiap kali mengakses Dac Easy Accounting.

Menu File


Menu file digunakan untuk mengelola data, membuat, membuat dan menghapus serta berbagai utilitas untuk mengelola data tersebut.

Menu View


Menu View digunakan untuk menampilkan mudul guna meng-inputkan data-data yang terjadi pada periode akuntansi yang berjalan.

  • Penjualan Tunai.
    1. Klik icon invoicing.
    2. Klik icon product invoice.
    3. Klik save.
  • Penjualan secara kredit.
    1. Aktifkan modul invoicing.
    2. Klik product invoice.
    3. Klik save.
  • Pembelian secara kredit.
    1. Aktifkan modul purchase order.
    2. Klik ikon purchase order entry.
    3. Klik save.
  • Transaksi yang tidak lazim.
    1. Aktifkan modul General Ledger.
    2. Klik ikon journals.
    3. Klik save.
  • Pembayaran gaji dan upah.
    1. Aktifkan modul bank.
    2. Klik expense check.
    3. Klik save.
  • Pembayaran dimuka.
    1. Aktifkan General Ledger.
    2. Klik ikon prepayment.
    3. Klik save.

Kamis, 14 April 2011

5 Rahasia Dapatkan Promosi Pekerjaan

Wanita Bekerja
Menurut studi yang dibutuhkan untuk promosi bukan hanya kepintaran, tapi juga penampilan. Tidak hanya perfomance dan kepintaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan promosi pekerjaan di perusahaan. Penampilan Anda pun menjadi salah satu faktor penting yang dapat menunjang karier. Penampilan yang meyakinkan dapat memengaruhi perlakuan orang lain terhadap Anda.

Newsweek menemukan bahwa dalam mempekerjakan seorang manajer, perusahaan-perusahaan melakukan penilaian terhadap penampilan lebih dulu sebelum pengalaman kerja dan kepercayaan diri.

Untuk membantu mendapatkan promosi pekerjaan yang cocok bagi Anda, make up artis Carmidy dari 'What Not to Wear,' dan fitness consultant Ashley Borden memberikan tips untuk Anda seperti dikutip oleh lama Yahoo! Shine.

1. Gunakan mantra
Berpikiran positif adalah sebuah kunci sukses dalam bekerja. Menurut Carmidy, kecantikan tidak akan terlihat walaupun Anda menggunakan make up tanpa berpikiran positif. Bicaralah pada diri sendiri sebuah kata-kata positif yang dapat memotivasi Anda untuk beraktivitas. "Anda harus menyebutkan mantra-mantra positif di depan cermin setiap hari, dan make up pun akan menyempurnakan inner beauty Anda," ujarnya.

2. Pertegas keunikan Anda
"Jangan jadi budak tren. Ciptakan gaya Anda sendiri, sesuatu yang unik agar Anda diingat," ujar Carmidy. Memiliki ciri khas tertentu dalam berpenampilan sangat efektif dalam memberikan pesona yang kuat.

3. Budayakan tersenyum
Berdasarkan American Journal of Psychology, orang yang selalu tersenyum terlihat lebih pintas, tulus, dapat dipercaya, dan percaya diri dari pada yang terlihat terlalu serius. Oleh karena itu, pastikan gigi Anda terawat dan putih bersih. Untuk menjaga gigi tetap bersih, Anda dapat memakan wortel, apel, seledri, selada saat jauh dari sikat gigi. Makanan-makanan tersebut mampu menghilangkan plak-plak pada gigi dan menjaganya tetap bersih.

4. Gunakan warna yang sedikit berani pada bibir Anda

Anda tentu ingin terlihat sederhana, namun tetap menampilkan rasa percaya diri dan keprofesionalan Anda. "Gunakan tata rias yang sesuai, percaya diri, dan tidak berlebihan. Warna berani pada bibir seperti merah dapat membuat orang lain memperhatikan bibir Anda, jadi mereka akan mendengarkan Anda," ujar Carmidy.

5. Perhatikan kesehatan rambut

Rambut yang indah tentu akan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Usahakan untuk selalu merawatnya. Jangan lupa untuk menutup uban Anda dengan melakukan pewarnaan.

Trik Kendalikan Emosi di Tempat Kerja

Bertengkar di Kantor
Kenali strategi mengelola emosi di depan rekan kerja dan bawahan. Emosi bisa tersulut di mana saja dan pada saat tak terduga. Salah satunya di di kantor ketika Anda di kelilingi stres.

Dibandingkan pria, wanita lebih emosional. Terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan Caitlin Friedman dan Kimberly Yorio, penulis 'The Girl’s Guide to being a Boss' yang menyebutkan, atasan wanita umumnya banyak mendapat kritikan karena terlalu emosional sehingga terkesan kurang profesional. Padahal bisnis adalah bisnis, usaha yang dibangun melalui sebuah kebersamaan sejumlah individu yang memiliki gaya dan kepribadian berbeda-beda.

Dalam bukunya, kedua penulis itu mengungkapkan, hal-hal yang paling membuat karyawan wanita, terutama yang menduduki posisi atas, emosional adalah ketika memutuskan untuk merekrut, memecat, mengevaluasi, dan mempromosikan karyawan.

Ketika mengevaluasi misalnya, manajer yang baik seharusnya memperhatikan kelebihan dan kekurangan karyawan. Saat menemukan karyawan dengan kinerja di bawah rata-rata, ada dua pilihan yang bisa diambil. Memecat atau memberikan mereka kesempatan lagi.

Berbicara soal pemecatan bukanlah perkara enteng, karena memecat bisa berarti mengambil kelangsungan dan kesejahteraan kehidupan seseorang, bahkan mungkin kehidupan keluarganya. Emosi pasti akan ikut bermain di sini.
Agar pemimpin wanita mampu mengelola emosi di berbagai kondisi, berikut tipsnya:

1. Utamakan kepentingan lebih besar (perusahaan)Perasaan selalu menghasilkan sesuatu yang subyektif karena kerap ditunggangi perasaan like and dislike, atau kepentingan pribadi. Padahal untuk membuat sebuah kebijakan yang profesional dan tepat, dibutuhkan penilaian dan pertimbangan secara proporsional, tidak memihak, dan lepas dari segala kepentingan pribadi, kecuali kepentingan perusahaan.

2. Gunakan pikiran logisPikiran menghasilkkan sesuatu yang objektif, karena orang yang menggunakan pikiran akan melihat persoalan dari semua sisi dan berdasarkan fakta serta realita, bukan berdasarkan apa yang dia rasakan. Karenanya, orang yang memutuskan dengan berdasarkan pemikiran, akan menghasilkan kebijakan dan tindakan yang jauh lebih baik dan tidak emosional.

3. Berlatih konsisten Biang kekisruhan, salah satunya sikap tidak konsisten. Sikap ini bahkan dapat membuat sesuatu yang seharusnya lancar dan benar, menjadi sebaliknya. Itu sebabnya konsistensi dapat menjaga seorang pemimpin dari kemungkinan bertindak secara emosional.

Lima Langkah Efektif Mencari Kerja

Wanita Bekerja
Quinn Price, penasihat karier, memberikan lima trik mencari pekerjaan baru. Ingin segera keluar dari kantor lama? Cari pekerjaan baru dengan cara yang efektif. Menurut Quinn Price, penasihat karier dan ahli manajemen, melakukan hal detail dalam mencari pekerjaan bisa mempermudah dan mempercepat dapatkan pekerjaan baru.

Price memberikan lima trik detail bagi Anda yang sedang mencari-cari pekerjaan baru. Ketahui trik-triknya yang dilansir dari Thirdage.com, agar Anda bisa cepat mendapatkan pekerjaan.

1. Detail pekerjaan
Dalam curiculum vitae (CV), tuliskan secara jelas detail pengalaman Anda. Buatlah yang membacanya mengerti dan mengetahui kelebihan Anda. Akan lebih baik jika Anda menonjolkan sesuatu yang sangat mereka butuhkan. Jadi tak ada salahnya untuk melakukan sedikit riset dan selalu memperbarui CV sebelum mengirimkannya.

2. Kata kunci

Masukan frase seperti ‘team-oriented problem solver’ saat mengirim surat lamaran secara online atau pun pos. Bukan hanya mencuri perhatian staf divisi  sumber daya manusia menyortir lamaran, tetapi juga membantu resume Anda lebih mudah ditemukan secara online.

3. Jaringan
Manfaatkan semua jaringan yang Anda miliki, mulai dari teman kecil, tetangga, teman sekolah, teman kuliah hingga teman kerja. Lagipula, bagi perusahaan, lebih mudah merekrut seseorang yang sudah dikenal baik oleh karyawannya. Jadi, jangan segan untuk menanyakan lowongan pada orang-orang yang Anda kenal dekat.

4. Kenali kelebihan Anda
Daripada menuliskan banyak hal yang pernah Anda kerjakan sebelumnya, lebih baik tuliskan prestasi menonjol yang pernah dilakukan dalam pekerjaan. Cara ini membuat Anda terlihat lebih fokus menunjukan kelebihan.

5. Lakukan setiap hari
Setiap hari lakukan sesuatu hal yang terkait dengan mencari pekerjaan. Misalnya memperbarui CV, mengirimkan setidak dua lamaran dalam satu hari atau menghubungi teman untuk menanyakan lowongan. Menurut Price, jika dilakukan terus-menerus akan mempercepat Anda mendapatkan pekerjaan baru.

Manfaatkan Emosi Agar Karir Anda Sukses

Wanita Bekerja
Ketahui bagaimana menunjukkan emosi dengan cara yang tepat. Banyak yang mengatakan, jangan terlalu menunjukkan emosi dalam hal profesionalisme. Tetapi, Anne Kreamer, seorang eksekutif  Nickelodeon dan penulis buku 'It’s Always Personal', tidak setuju dengan itu.

Menurut Anne, menutupi reaksi emosi, mengurangi kemampuan seseorang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebaliknya, dengan menunjukan emosi dalam pekerjaan dapat membantu Anda lebih unggul dari yang lain.

Ketahui bagaimana menunjukkan emosi dengan cara yang tepat. Menurut Anne, empat trik berikut bisa mengubah kondisi emosi jadi sebuah kesempatan untuk meningkatkan karier.

1. Saat merasa marah

Libatkan diri dalam memecahkan masalah bersama. Dengan membiarkan emosi mengalir, bisa jadi cara untuk memunculkan banyak pilihan solusi. Nantinya bisa diputuskan mana yang terbaik. Menurut Anne, jika memang sedang berada di puncak amarah, lebih baik jadwalkan pertemuan individu, bukan dalam rapat besar.

"Waktu yang spesifik dan ruang pribadi terkadang sangat penting untuk mengatur batas emosi sehingga Anda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai dan menjaga hubungan profesional yang konstruktif," kata Anne, seperti dikutip dari Reader Digest Magazine.
2. Saat merasa gugup
Perasaan gugup bisa datang kapan saja, tetapi jangan mengatasinya dengan menyendiri. Justru manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan membuat perencanaan dan berhentilah menunda-nunda pekerjaan.

Biasanya perasaan gugup muncul saat pekerjaan yang diberikan tidak jelas atau berlebihan. Identifikasi rasa gugup dan lakukan hal yang spesifik. Mintalah secara detail pada atasan terkait pekerjaan yang diberikan dan delegasikan beberapa pekerjaan jika memang Anda tak sanggup menyelesaikannya.

3. Saat merasa bahagia
Manfaatkan perasaan bahagia Anda untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Itu karena saat perasaan dalam keadaan baik, aktivitas otak akan lebih tinggi.

“Fokus pikiran akan makin tajam, level dopamin yang membuat ketenangan juga akan meningkat, sehingga membuat Anda akan memiliki banyak perspektif dalam memandang suatu masalah," kata Anne.

4. Saat ingin menangis
Menangis karena pekerjaan sebenarnya bukan pertanda kelemahan. Bukan juga menunjukan kalau Anda tidak merasa senang dengan pekerjaan.

“Itu adalah sinyal ada sebuah masalah yang harus segera diatasi. Segera cari tempat yang nyaman jika Anda merasa akan menangis. Lakukan analisis penyebab Anda ingin menangis, jangan biarkan terlalu lama tenggelam dalam emosi," kata Anne.

Minggu, 10 April 2011

PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI

A. PENYUSUTAN

Penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaaan aktiva tersebut.

1. Faktor-faktor yang terlibat

a. Dasar penyusutan aktiva.
Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua faktor yaitu biaya awal dan nilai sisa. Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang akan diterima pada saat itu dijual atau ditarik dari penggunaannya. Nilai sisa merupakan jumlah dimana aktiva harus diturunkan nilainya atau disusutkan selama masa manfaatnya.
b. Estimasi umur pelayanan atau jasa.
Umur pelayanan suatu aktiva dan umur fisiknya seringkali tidak sama. Sebuah mesin secara fisik mungkin dapat memproduksi sejumlah produk tertentu selama beberapa tahun melebihi umur pelayanannya, tetapi mesin tersebut tidak digunakan selama seluruh tahun ini karena biaya pembuatan produk dalam tahun-tahun terakhir mungkin terlalu tinggi. Aktiva ditarik dari penggunaan karena ada dua alasan :
-       Faktor-faktor fisik
-       Faktor-faktor ekonomi:
♠ ketidaklayakan, terjadi apabila suatu aktiva tidak berguna lagi bagi perusahaan tertentu karena permintaan akan produk perusahaan itu telah meningkat.
♠ penggantian, penggantian satu aktiva dengan aktiva lainnya yang lebih efisien dan ekonomis.
♠ keusangan, tempat pembuangan untuk situasi yang tidak melibatkan ketidaklayakan dan penggantian.

2. Metode Penyusutan

a. Metode aktivitas (unit pengunaan atau produksi).

Misalnya :
Mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,00 nilai sisa Rp 40.000,00. Mesin ini ditaksir selama umur penggunaan akan menghasilkan 56.000 unit produk. Depresiasi per unit produk dihitung sebagai berikut :
Depresiasi per unit = HP – NS
                                      n
                      = Rp 600.000,00 – Rp 40.000,00
                                      56.000,00
                      = Rp 10,00

Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan 18.000 unit produk, maka beban depresiasi untuk tahun ini sebesar 18.000 x Rp 10,00 = Rp 180.000,00.

Metode aktivitas juga disebut pendekatan beban variable, mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva ini dinyatakan dalam istilah keluaran yang disediakan atau masukan seperti jumlah jam kerja.

b. Metode garis – lurus.

Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan dari fungsi penggunaan. Metode ini telah digunakan secara luas dalam praktek karena kemudahannya. Prosedur garis-lurus secara konseptual seringkali juga merupakan prosedur penyusutan yang paling sesuai.

Contoh soal, misalnya : mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,00, taksiran nilai sisa ( residu ) sebesar Rp 40.000,00 dan umurnya ditaksir selama 4 tahun.
Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai berikut :
Depresiasi = HP – NS
                          n
             = Rp 600.000,00 – Rp 40.000,00
                                     4
             = Rp  140.000,00

Keterangan :
HP =  Harga Perolahan (cost)
NS =  Nilai Sisa ( residu )
n    =  Taksiran umur kegunaan

Jika disusun dalam bentuk tabel, maka perhitungan depresiasi dan akumulasi depresiasi dari mesin dimuka adalah sebagai berikut :

Tabel Depresiasi – Metode Garis Lurus
Akhir Tahun ke Debit Depresiasi Kredit Akumulasi Depresiasi Total Akumulasi Depresiasi Nilai Buku Aktiva

1

Rp 140.000,00

Rp 140.000,00

Rp 140.000,00
 Rp 600.000,00  Rp 460.000,00
2 Rp 140.000,00 Rp 140.000,00 Rp 280.000,00 Rp 320.000,00
3 Rp 140.000,00 Rp 140.000,00 Rp 420.000,00 Rp 180.000,00
4 Rp 140.000,00 Rp 140.000,00 Rp 560.000,00 Rp   40.000,00

Rp 560.000,00 Rp 560.000,00


c. Metode beban menurun (metode penyusutan dipercepat).

Metode ini menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang.
  1. Jumlah angka tahun, menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa).
  2. Metode saldo menurun, metode ini menggunakan tarif penyusutan berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus.
  3. Metode penyusutan khusus
  • Metode kelompok dan gabungan / komposit. Pendekatan gabungan digunakan apabila aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur manfaat yang berbeda. Tarif penyusutan gabungan ini ditentukan dengan membagi penyusutan per tahun dengan total biaya aktiva. Jika tidak terdapat perubahan dalam akun aktiva, maka kelompok aktiva akan disusutkan hingga ke nilai sisa atau nilai residu.
  • Metode campuran atau kombinasi. Prinsip akuntansi yang diterima umum hanya mensyaratkan bahwa metode itu menghasilkan pengalokasian biaya aktiva selama umur aktiva dengan cara yang sistematis dan rasional.
3. Pemilihan Metode. 

Banyak yang percaya bahwa metode yang paling baik menandingkan pendapatan dengan beban harus digunakan. Karena sulit untuk mempertahankan satu pendekatan sebagai lebih berguna dari lainnya atas dasar konseptual, maka pemilihan metode penyusutan seringkali didasarkan atas pertimbangan praktis. Banyak perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk tujuan pembukuan dan menerapkan metode penyusutan dipercepat untuk tujuan pajak.

a. Masalah Penyusutan Khusus

1) Penyusutan dan Periode Parsial atau Sebagian.


Dalam menghitung beban penyusutan untuk periode parsial, perlu ditentukan beban penyusutan untuk satu tahun penuh dan kemudian merata-ratakan beban penyusutan tersebut diantara dua periode yang terlibat. Proses ini harus terus berlangsung selama masa manfaat aktiva.
2) Penyusutan dan Penggantian Aktiva Tetap.
Penyusutan sama dengan beban lain yang mengurangi laba bersih. Perbedaannya adalah penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar periode berjalan. Dana untuk penggantian aktiva berasal dari pendapatan (yang dihasilkan melalui penggunaan aktiva), tanpa pendapatan tidak ada laba yang diwujudkan dan tidak ada arus kas masuk yang dihasilkan.
3) Revisi Tarif Penyusutan.
Ketika aktiva tetap dibeli, tarif penyusutan ditentukan dengan hati-hati berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aktiva sejenis dan informasi lainnya yang berkaitan. Akan tetapi provisi untuk penyusutan hanya merupakan estimasi dan mungkin perlu untuk merevisinya selama umur aktiva. Perubahan estimasi harus ditangani dalam periode berjalan dan periode mendatang. Tidak ada perubahan yang harus dibuat atas haasil-hasil yang dilaporkan sebelumnya. Saldo awal tidak disesuaikan dan tidak ada upaya untuk mengejar periode sebelumnya.

B. PENURUNAN NILAI

Standar akuntansi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga pasar untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik dan peralatan. Bahkan ketika properti, pabrik, dan peralatan telah mengalami keusangan sebagian akuntan merasa enggan mengurangi jumlah tercatat aktiva tersebut.

1. Mengakui penurunan.

Dalam standar ini, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan dan oleh karena itu perlu dihapuskan. Berbagai kejadian dan perubahan situasi mungkin akan mengarah pada suatu penurunan nilai.

2. Mengukur penurunan.

Jika pengujian tentang kemampuan pemulihan menunjukkan bahwa penurunan nilai telah terjadi maka suatu kerugian dihitung. Kerugian penurunan nilai adalah jumlah di mana jumlah tercatat aktiva melebihi nilai wajarnya.

3. Restorasi kerugian.

Setelah kerugian penurunan dicatat maka penurunan nilai tercatat aktiva yang ditahan untuk digunakan akan menjadi dasar biaya yang baru. Akibatnya dasar biaya baru ini tidak berubah kecuali untuk penyusutan di periode masa depan atau penurunan nilai tambahan.

4. Aktiva yang akan dilepaskan.

Aktiva yang diturunkan dilaporkan pada yang terendah antara biaya atau nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualnya (nilai realisasi bersih). Karena aktiva dimaksudkan untuk dilepaskan dalam periode waktu yang singkat, maka nilai realisasi bersih akan digunakan dalam rangka menyediakan ukuran yang lebih baik atas daar yang sama dengan aktiva lainnya yang tidak menurun.

Penurunan Nilai yang maksud di sini adalah penurunan harga pokok persediaan. Harga pokok persediaan bisa turun karena beberapa hal yaitu :
 
1. Rusak / Ketinggalan Zaman
 
Persediaan bahan baku atau barang dagangan yang datang dari suplier belum tentu langsung digunakan atau dijual habis. Bahan / barang belum terpakai / terjual tersebut disimpan dalam gudang. Selama masa menunggu untuk digunakan atau dujual bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, rusak misalnya atau penurunan harga jual untuk barang dagangan. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
 
Kerugian yang diakibatkan persediaan barang dagangan diukur dengan selisih antara harga perolehan dengan taksiran nilai bersih yang bisa direalisasi. Taksiran nilai bersih yang bisa direalisasi adalah teksiran harga jual dikurangi biaya utnuk menjual barang dagangan tersebut termasuk biaya reparasi untuk menjual barang tersebut.
 
Contoh : Sebuah toko baju, ada beberapa baju yang kancing bajunya lepas atau ada baju yang rusak. Pada kondisi normal harga perolehan baju tersebut adalah Rp. 30.000,- tapi karena cacat, baju tersebut di jual dengan harga Rp. 20.000,- setelah diperbaiki, biaya untuk memperbaiki adalah Rp. 5.000,- Nilai bersih yang bisa direalisasi adalah harga jual (20.000) dikurangi biaya perbaikan (5.000), hasilnya sama dengan Rp. 15.000,-. Dengan demikian perusahaan akan menderita kerugian sebesar Rp. 15.000,- (30.000 – 15.000). jurnal untuk mencatat kerugian ini adalah
Kerugian Penurunan nilai Persediaan 15.000
Persediaan 15.000

2. Penurunan Harga
 
Penurunan harga bisa terjadi karena stock di pasaran melimpah, daya beli masyarakat turun dan karena adanya model baru yang lebih canggih. Contoh konkrit penurunan harga adalah pada produk elektronik dan alat komunikasi handphone. Jika ada model baru maka model lama ditinggalkan / tidak lagi diminati, hal ini menimbulkan penurunan harga.
 
Contoh : Harga perolehan televisi pada kondisi normal adalah Rp. 400.000,- tapin karena ada produk baru yang lebih canggih maka produk lama tersebut kurang diminati, hal ini menyebabkan penurunan harga perolehannya menjadi Rp. 350.000,- agar produk tersebut tetap laku di jual. Penurunan harga perolehan ini menyebabkan kerugian sebesar Rp. 50.000 per satu televisi.
Jurnal untuk mencatat kerugian pada akhir bulan / tahun adalah
Kerugian penurunan nilai persediaan 50.000
Persediaan 50.000

3. Hilang / Rusak Parah
 
Apabila ada satu atau beberapa produk yang rusak parah dan tidak bisa diperbaiki lagi, atau ada produk yang hilang maka jurnal untuk mencatat hilang atau produk rusak adalah :
Kerugian penurunan nilai persediaan 50.000
Persediaan 50.000

Produk yang hilang atau rusak tersebut dicatat sebesar harga perolehannya.


C. DEPLESI

Sumber daya alam yang serinkali disebut aktiva yang dapat habis mencakup minyak, mineral, dan kayu. Aktiva ini dikarakteristikkan dengan dua fitur utama : (1) pengambilan sepenuhnya aktiva itu dan (2) penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam.

1. Menentukan dasar

a. Penetapan dasar deplesi.
Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor :
  • Biaya akuisisi, adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak properti untuk mencari dan menentukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan .
  • Biaya eksplorasi, seringkali diperlukan untuk menemukan sumber daya alam.
  • Biaya pengembangan, dibagi menjadi dua (1) peralatan berwujud, termasuk semua transportasi dan peralatan berat lainnya yang diperlukan untuk menambang sumber daya serta menyiapkannya untuk produksi atau pengiriman. Karena aktiva ini dapat dipindahkan dari satu lokasi pengeboran atau penambangan ke lokasi lainnya maka biaya peralatan berwujud biasanya tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi. dan (2) biaya pengembangan tidak berwujud, dianggap sebagai bagian dasar deplesi. Biaya ini adalah untuk pos-pos seperti biaya pengeboran, terowongan, gua, dan sumur yang tidak memiliki karakteristik berwujud tetapi diperlukan dalam menambang sumber daya alam.
  • Biaya restorasi, biaya ini harus ditambahkan ke dasar dplesi untuk tujuan perhitungan biaya deplesi per unit. Kemudian setiap niali sisa yang diterima atas properti itu dikurangi dari dasar deplesi.
b. Penghapusan biaya sumber daya
 
Menentukan bagaimana biaya sumber daya alam harus dialokasikan ke periode akuntansi. Biasanya deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas), yang berarti bahwa deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang ditarik selama periode berjalan. Tingkat deplesi yang ditetapkan dihitung dengan cara berikut :

Total biaya – nilai sisa = Biaya deplesi per unit = Total estimasi unit yg tersedia

c. Kontroversi yang berkelanjutan

1) 1977-FASB mengluarkan statement no.19, yang mengharuskan perusahaan minyak dan gas untuk mengikuti akuntansi upaya yang berhasil.
2) 1978-Dalam menanggapi kritik terhadap tindakan FASB, SEC memeriksa kembali masalah itu dan menemukan bahwa baik akuntansi upaya yang berhasil maupun biaya penuh tidak memadai karena tidak satupun yang merefleksikan substansi ekonomi dari ekplorasi minyak dan gas.
3) 1979-1091, sebagai akibat dari tindakan SEC, FASB tidak mempunyai pilihan selain menerbitkan standar lain yang menunda persyaratan bahwa perusahaan harus mengikuti akuntansi upaya yang berhasil.
4) 1981-SEC mengumumkan bahwa ia membatalkan RRA sebagai metode pengakuan akuntansi potensial dalam laporan keuangan utama produsen munyak dan gas.
5) 1986-salah satu persyaratan akuntansi biaya penuh adalah bahwa biaya hanya dapat dikapitalisasi hingga batas atas, yang tingginya ditentukan oleh nilai sekarang dari cadangan perusahaan.

2. Masalah khusus

a. Mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan.


Seringkali estimasi cadangan yang dapat dipulihkan harus diubah baik karena informasi baru telah tersedia maupun karena proses produksi telah menjadi lebih canggih. Masalah ini sama dengan akuntansi untuk perubahan estimasi umur manfaat pabrik dan peralatan.

b. Nilai penemuan.

Nilai penemuan merupakan istilah lebih luas yang berkaitan dengan keseluruhan daerah sumber daya alam. Seperti ditunjukkan sebelumnya akuntan tidak mengakui nilai penemuan. Akan tetapi, jika nilai penemuan akan dicatat maka suatu akun aktiva akan didebet dan akun apresiasi yang belum direalisasi akan di kredit.

c. Aspek pajak dari sumber daya alam.

Peraturan pajak telah lama menetapkan pengurangan yang lebih besar dari biaya atau persentase pajak deplesi terhadap pendapatan minyak, gas, dan kebanyakan mineral. Persentase deplesi atau statuter memungkinkan pengahapusan sekitar 5% hingga 22% (tergantung pada sumber daya alam) dari pendapatan kotor yang diterima.

d. Dividen likuidasi

Masalah akuntansi yang utama adalah membedakan antara dividen yang merupakan pengembalian modal dan yang bukan. Perusahaan yang menerbitkan dividen likuidasi harus mendebet agio saham untuk bagian yang berhubungan dengan investasi awal dan bukan ke laba ditahan, karena dividen tersebut merupakan pengembalian sebagian dari kontribusi awal investor.

Beberapa perbedaan antara deplesi dan depresiasi adalah sebagai berikut :
  • Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif yang terjadi dalam sumber-sumber alam, sedangkan depresiasi merupakan pengakuan terhadap pengurangan service ( manfaat ekonomi ) yang terjadi dalam aktiva tetap.
  • Deplesi digunakan untuk aktiva tetap yang tidak dapat digantilangsung dengan aktiva yang sama jika sudah habis, sedangkan depresiasi digunakan untuk aktiva tetap yang pada umumnya dapat diganti jika sudah habis.
  • Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber alam menjadi barang yang dapat dijual, sedangkan depresiasi adalah alokasi harga perolehan ke penghasilan periode yang bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan ( kecuali dalam perusahaan dimana depresiasi dihitung berdasarkan hasil produksi ).
3. Metode Perhitungan Deplesi

Untuk menghitung deplesi ada 3 hal yang harus dperhatikan yaitu :

a)      Harga perolehan aktiva

Dalam hal sumber-sumber alam, harga perolehannya adalah pengeluaran sejak memperoleh izin sampai sumber alam itu dapat diambil hasilnya. Jika kumpulan pengeluaran itu terlalu kecil maka dilakukan penilaian terhadap sumber alam tersebut.

b)      Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi.

c)      Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.

Deplesi dihitung untuk tiap unit hasil sumber alam ( ton, barrel, dan lain-lain ). Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut diilustrasikan contoh sebagai berikut :

Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli dengan harga Rp 20.000.000,00. Taksiran isinya sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut sesudah dieksploitasi ditaksir bernilai Rp 2.000.000,00. Deplesi per ton dihitung sebagai berikut :

Deplesi = Rp 20.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 = Rp 120,00 per ton
                                       150.000

Jika pada tahun pertama bisa dieksploitasi sebanyak 40.000 ton, maka deplesi untuk tahun tersebut = 40.000 x Rp 120,00 = Rp 4.800.000,00

Jurnal yang dibuat untuk mencatat deplesi sebagai berikut :
Deplesi                          Rp 4.800.000,00
Akumulasi Deplesi                  Rp 4.800.000,00

Revisi Perhitungan Deplesi
Jika pembangunan tambang/sumber alam itu juga terjadi dalam masa eksploitasi, sedangkan biayanya ditaksir di muka pada waktu akan menghitung bebab deplesi, jika kenyataannya biaya pembangunan berbeda dengan yang sudah ditaksir maka perhitungan deplesi perlu direvisi. Begitu juga jika taksiran isi tambangnya berbeda dengan taksiran isi tambang yang dipakai dalam menghitung deplesi maka perhitungan deplesi perlu direvisi. Koreksi terhadap deplesi dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :
  • Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi, begitu juga untuk deplesi yang akan datang.
  • Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi, tetapi deplesi tahun-tahun yang akan datang dilakukan dengan data yang terakhir.
Dalam cara pertama koreksi dilakukan seperti halnya dalam aktiva tetap. Pada saat diketahui adanya perubahan, dihitung lagi deplesi per unit kemudian dilakukan koreksi. Misalnya deplesi yang lalu terlalu besar, jurnal koreksinya sebagai berikut :

Akumulasi Deplesi                                          Rp xxx
Laba Tidak Dibagi (Koreksi Laba Tahun Lalu)        Rp xxx

Dalam cara kedua, deplesi tahun-tahun lalu tidak dikoreksi, tetapi deplesi untuk tahun berjalan dan tahun-tahun yang akan datang direvisi. Misalnya, dari contoh dimuka, biaya pembangunan bertambah dengan sebesar Rp 1.800.000,00. Sesudah dieksploitasi dalam tahun  kedua sebanyak 30.000 ton, tambang ditaksir masih mengandung 90.000 ton. Perhitungan deplesi tahun kedua sebagai berikut :

Harga perolehan pertama                               Rp 20.000.000,00
( – ) nilai sisa                Rp 2.000.000,00
Deplesiasi tahun lalu     Rp 4.800.000,00        Rp   6.800.000,00
                                                                      Rp  13.200.000,00
Biaya pembangunan tahun kedua                    Rp   1.800.000,00
Jumlah yang akan dideplesi                             Rp 15.000.000,00

Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua :

Hasil eksploitasi tahun kedua (ton)                          30.000
Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua (ton)   90.000
Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua (ton) 120.000

Deplesi per ton dalam tahun kedua :
Rp 15.000.000,00 : 120.000,00 =  Rp 125,00

Deplesi tahun kedua = 30.000 ton x Rp 125,00 = Rp 3.750.000,00

sumber : http://resum.wordpress.com/2011/01/16/penyusutan-penurunan-dan-deplesi/

Sabtu, 09 April 2011

Membuat Komputer Bisa Bicara

Penasaran nggak sob dengan judul Tips Membuat Komputer Kita Berbicara?? pasti penasaran kan?? Emang komputer bisa berbicara?? Dibilang nggak ya nggak dibilang bisa ya bisa, aduhhh, gimana sih?? jadi bingung ni. Oke, kalau binGung mendingan kita coba praktikan aja, biar lebih mudeng. Talk Less Do More,,, Hehehe
  1. Pertama, buka notepad.
  2. Copy-Paste script berikut :
  3. Dim msg, sapi msg = InputBox ( "Apa yang Anda ingin saya katakan?", "Masukan kata-kata") Set sapi = CreateObject ( "sapi.spvoice") sapi.Speak msg
  4. Save as, kemudian pilih all files lalu kasih nama mypc.vbs
  5. Selesai
Coba sekarang anda klik 2x.. Gimana?? keren kan?? hehe

Atau kalau yang nggak mau menggunakan InputBox (Jadi pas di klik 2x langsung berbicara tanpa perlu memasukan kata-kata). Scriptnya seperti ini :

Dim msg, sapi
msg = "Ganti dengan kata-kata anda"
Set sapi = CreateObject ( "sapi.spvoice")
sapi.Speak msg


Tips ini sudah saya coba dan hasilnya : 100% Tested n Worked..!!

Selamat Mencoba

Perhitungan Penurunan Nilai Persediaan

Penurunan Nilai yang maksud di sini adalah penurunan harga pokok persediaan. Harga pokok persediaan bisa turun karena beberapa hal yaitu :
 
1. Rusak / Ketinggalan Zaman
 
Persediaan bahan baku atau barang dagangan yang datang dari suplier belum tentu langsung digunakan atau dijual habis. Bahan / barang belum terpakai / terjual tersebut disimpan dalam gudang. Selama masa menunggu untuk digunakan atau dujual bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, rusak misalnya atau penurunan harga jual untuk barang dagangan. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
 
Kerugian yang diakibatkan persediaan barang dagangan diukur dengan selisih antara harga perolehan dengan taksiran nilai bersih yang bisa direalisasi. Taksiran nilai bersih yang bisa direalisasi adalah teksiran harga jual dikurangi biaya utnuk menjual barang dagangan tersebut termasuk biaya reparasi untuk menjual barang tersebut.
 
Contoh : Sebuah toko baju, ada beberapa baju yang kancing bajunya lepas atau ada baju yang rusak. Pada kondisi normal harga perolehan baju tersebut adalah Rp. 30.000,- tapi karena cacat, baju tersebut di jual dengan harga Rp. 20.000,- setelah diperbaiki, biaya untuk memperbaiki adalah Rp. 5.000,- Nilai bersih yang bisa direalisasi adalah harga jual (20.000) dikurangi biaya perbaikan (5.000), hasilnya sama dengan Rp. 15.000,-. Dengan demikian perusahaan akan menderita kerugian sebesar Rp. 15.000,- (30.000 – 15.000). 
 
Jurnal untuk mencatat kerugian ini adalah
Kerugian Penurunan nilai Persediaan 15.000
Persediaan 15.000

2. Penurunan Harga
 
Penurunan harga bisa terjadi karena stock di pasaran melimpah, daya beli masyarakat turun dan karena adanya model baru yang lebih canggih. Contoh konkrit penurunan harga adalah pada produk elektronik dan alat komunikasi handphone. Jika ada model baru maka model lama ditinggalkan / tidak lagi diminati, hal ini menimbulkan penurunan harga.
 
Contoh : Harga perolehan televisi pada kondisi normal adalah Rp. 400.000,- tapin karena ada produk baru yang lebih canggih maka produk lama tersebut kurang diminati, hal ini menyebabkan penurunan harga perolehannya menjadi Rp. 350.000,- agar produk tersebut tetap laku di jual. Penurunan harga perolehan ini menyebabkan kerugian sebesar Rp. 50.000 per satu televisi.
 
Jurnal untuk mencatat kerugian pada akhir bulan / tahun adalah
Kerugian penurunan nilai persediaan 50.000
Persediaan 50.000

3. Hilang / Rusak Parah
 
Apabila ada satu atau beberapa produk yang rusak parah dan tidak bisa diperbaiki lagi, atau ada produk yang hilang maka jurnal untuk mencatat hilang atau produk rusak adalah :
 
Kerugian penurunan nilai persediaan 50.000
Persediaan 50.000

Produk yang hilang atau rusak tersebut dicatat sebesar harga perolehannya.

sumber : http://catatan-akt.blogspot.com

Jumat, 08 April 2011

International Financial Reporting Standards (IFRS) 2009

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)
Natawidnyana (2008), menyatakan bahwa Sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB mengadospsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.
Struktur IFRS
International Financial Reporting Standards mencakup:
  • International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
  • International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
  • Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
  • Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org)
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan (Chariri, 2009).
Konverjensi ke IFRS di Indonesia
Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.
Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board (IASB).
Download Full IFRS 2009 di sini..
---DOWNLOAD IFRS 2009---

Modul Buku Online SAK

Modul Buku Online Sistem Informasi Akuntansi 1

Modul Buku Online SAP

Senin, 04 April 2011

Akuntansi Sektor Publik

Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik.

Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang mengakumulasi utang sektor publik dan permintaan pinjaman sektor publik untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor publik.

Dari sisi kebijakan publik, sektor publik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintahan yang besar dan nasionalisasi versus privatisasi. Terlihat jelas, dalam artian luas, sektor publik disebut bidang yang membicarakan metoda manajemen negara.

Sedangkan dalam arti sempit, diartikan sebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan. Dari berbagai sebutan yang muncul, sektor publik dapat diartikan dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda satu dengan yang lain.

Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah.
Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana masyarakat dapat diartikan sebagai: ... mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat.

Dari definisi diatas perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat - bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

Di Indonesia, akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: ... mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

Akuntansi Sektor Publik mempelajari bagaimana akuntansi di sebuah organisasi Sektor Publik. Organisasi sektor publik berbeda dengan sektor privat yang berorientasi pada laba.

Organisasi sektor publik memiliki tujuan beragam sesuai dengan misi yang diemban organisasi tersebut. Bentuk organisasi sektor publik diantaranya adalah organisasi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Yayasan dan lain-lain.

Perbedaan tujuan organisasi tersebut menyebabkan bentuk pelaporanya berbeda karena akuntabilitas yang dituntut oleh stakeholder berbeda. Tujuan pelaporan diarahkan pada tujuan pertanggungjawaban pelaksanaan tujuan organisasi tersebut.

Akuntansi Sektor Publik akan membahas karakteristik organisasi sektor publik, standar akuntansi untuk organisasi sektor publik, pelaporan akuntansinya dan akuntansi manajemen sektor publik. Akuntansi manajemen sektor publik membahas tentang anggaran, pengendalian manajemen dan penilaian kinerja.
Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi.

Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial didalam masyarakat. Kekuatan sosial masyarakat, yang umumnya berbentuk pemerintahan-organisasi sektor publik ini, dapat diklasifikasikan dalam:
  • Semangat kapitalisasi (Capitalistic Spirit).
  • Peristiwa politik dan ekonomi (Economic and Politic Event).
  • Inovasi teknologi (Technology Inovation).

Download juga PSAP terbaru lengkap berupa slide PPT Disini dan berupa modul PDF Disini atau modul DOC Disini dan SAP Disini

PSAK Lengkap

Berikut ini merupakan daftar PSAK dalam bentuk softcopy, klik download untuk mendownloadnya.

PSAK 00 Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 01 Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
PSAK 01 Revisi Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
PSAK 02 Arus Kas
PSAK 03 Laporan Keuangan Interim
PSAK 04 Laporan keuangan Konsolidasi
PSAK 05 Segmen
PSAK 06 Akuntansi dan Pelaporan untuk Perusahaan dalam Tahap Pengembangan
PSAK 07 Pengungkapan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
PSAK 08 Peristiwa setelah Tanggal Neraca dan Kontinjensi
PSAK 08ED Peristiwa setelah Tanggal Neraca dan Kontinjensi
PSAK 09 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar
PSAK 10 Transaksi dalam Mata Uang Asing
PSAK 11 Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
PSAK 12 Pelaporan Keuangan tentang Bagian Partisipasi dalam Pengendalian
PSAK 13 Akuntansi untuk Investasi
PSAK 14 Akuntansi untuk Persediaan
PSAK 15 Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi
PSAK 16 Aktiva Tetap dan Lain-Lain
PSAK 16ED Aktiva Tetap dan Lain-Lain
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun
PSAK 19 Aktiva Tidak Berwujud
PSAK 20 Biaya Riset dan Pengembangan
PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
PSAK 22 Akuntansi Penggabungan Usaha
PSAK 23 Pendapatan
PSAK 24 Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun
PSAK 25 Kesalahan Mendasar
PSAK 26 Biaya Pinjaman
PSAK 27 Kewajiban Diestimasi
PSAK 27 Revisi (98) Akuntansi Perkoperasian
PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian
PSAK 29 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi
PSAK 30 Leasing
PSAK 31 Akuntansi Perbankan
PSAK 32 Akuntansi Kehutanan
PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum
PSAK 34 Akuntansi Kontrak Kontruksi
PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
PSAK 38 Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
PSAK 39 Akuntansi Kerjasama Operasi
PSAK 40 Perubahan EKuitas Anak Perusahaan-Perusahaan Asosiasi
PSAK 41 Akuntansi Waran
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
PSAK 43 AKuntansi Anjak Piutang
PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate
PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
PSAK 46 Akuntansi Pajak Penghasilan
PSAK 47 Akuntansi Tanah
PSAK 48 Penurunan Nilai Aktiva
PSAK 49 Akuntansi Reksadana
PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu
PSAK 51 Akuntansi Kuasa Reorganisasi
PSAK 52 Akuntansi Mata Uang Pelaporan
PSAK 53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah
PSAK 55 AKuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
PSAK 56 Laba Per Saham
PSAK 56 Laba Per Saham Lengkap
PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban, dan Akuntansi Kontruksi
PSAK 58 Operasi dalam Penghentian
PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah



Download Lengkap PSAK Terbaru Disini dan Revisi Disini
Sumber : Dwi Wahyudi, SE

Sabtu, 02 April 2011

Penyusutan Aktiva Tetap

Tahukah anda bahwa AT yang dimiliki suatu perusahaan akan mengalami penyusutan AT tsb kecuali Tanah. Misalnya kendaraan yang dibeli utk digunakan mengangkut brg hasil produksi, tentu utk jk waktu ttt kendaraan tsb akan memiliki nilai yg lebih rendah disbanding ketika dibeli.

Hal-hal yang menyebabkan penyusutan:
1. Faktor Teknis
    a. rusak
    b. aus
    c. bencana alam dll
2. Faktor Ekonomis
    a. Harga perolehan
    b. nilai sisa
    c. Umur ekonomis
    d. Metode penyusutan yang digunakan

Metode Penyusutan

Utk menghitung jumlah penyusutan dpt dilakukan dengan berbagai metode antara lain:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
    Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, sehingga jika dibuatkan grafiknya thd waktu, dan akumulasi   biaya akan berupa garis lurus.
2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku
    Pada metode ini, penentuan besar penyusutan dilakukan dengan cara pengalokasian harga perolehan AT dgn persentase ttt dr nilai buku utk setiap periode akuntansi. Ada dua cara yakni dgn metode saldo menurun dan metode  saldo menurun ganda.

Cara Menghitung:
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
    Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:
    Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa
                                             Umur Ekonomis
Contoh:
Tgl 1 Agustus 2000 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp 170.000.000,-. Untuk biaya balik  nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000,-

Diminta:
Hitunglah penyusutan pada tahun 2000
Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Penyelesaian:
Penyusutan th 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2000 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan:
Besar Penyusutan th 2000 =  5  x (175.000.000-50.000.000)
                                                 12                   5
                                         = 11.250.000

Tabel Penyusutan tahun 2000-2005
Tahun
Harga Penyusutan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
2000
175.000.000
 11.250.000
 11.250.000
163.750.000
2001
175.000.000
 38.250.000
 38.250.000
136.750.000
2002
175.000.000
 65.250.000
 65.250.000
109.750.000
2003
175.000.000
 92.250.000
 92.250.000
 82.750.000
2004
175.000.000
119.250.000
119.250.000
 55.750.000
2005
175.000.000
135.000.000
135.000.000
 40.000.000

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku
    a. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
        Langkah2 perhitungan:
        1) Tentukan tarif penyusutan
             Tarif = 1-  ns  1/n 
                               hp  
            Tentukan besar penyusutan
            Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
            Nilai Buku  = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Contoh:
Tgl 1 Feb 2001 PT ABC membeli sebuah mesin bubut Rp 350.000.000,-. Untuk biaya pemasangan dan keperluan lainnya dibayar Rp 10.000.000. Mesin tsb. ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun dgn nilai sisa Rp. 60.000.000,-.

Diminta :
            a. Hitunglah penyusutan pada tahun 2001
            b. Buatlah tabel penyusutan selama 8 tahun

Cara menghitung
Penyelesaian:

Tarif = 1 – (60.000.000/360.000.000) 1/8 = 0,20066 = 20,07 %

a. Penyusutan tahun 2001 dihitung dari tanggal 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = 11 bulan
    Besar penyusutan tahun 2001 = 11/12 x 20,06 % x 360.000.000
                                                          = 66.198.000
    Untuk tahun 2002 s.d 2008
    Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
    Besar Penyusutan tahun 2009 = 1/12 x 20,06 % x 61.291.995
                                                          = 1.024.596

b. Tabel Penyusutan tahun 2001 – 2009
Tahun
Harga Perolehan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
2001
360.000.000
66.198.000
66.198.000
293.802.000
2002
360.000.000
58.936.681
125.134.681.
234.865.319
2003
360.000.000
47.113.983
172.248.664
187.751.336
2004
360.000.000
37.662.918
209.911.582
150.088.418
2005
360.000.000
30.107.737
240.019.319
119.980.681
2006
360.000.000
24.068.125
264.087.443
95.912.557
2007
360.000.000
19.240.059
283.327.502
76.672.498
2008
360.000.000
16.380.603
298.708.005
61.291.996
2009
360.000.000
1.024.598
299.732.603
60.267.397

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku
    b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)

Langkah2 Perhitungan:
1. Tentukan Tarif penyusutan
    Tarif = 2 x (100%/UE)

2. Besar Penyusutan = Tarif  x Nilai Buku
    Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

    Tarif = 2 x (100%/8)
             = 25 %

a. Penyusutan th 2001 dihitung tgl 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = 11 bulan
    Besar penyusutan th 2001 = 11/12 x 25 % x 360.000.000
                                                       = 82.500.000
    Untuk th 2002 s.d 2008
    Besar penyusutan ke n = tarif x nilai buku n-1

    Besar penyusutan th 2009 = 1/12 x 25 % x 37.041.779
                                                       =771.704

b. Tabel Penyusutan th 2001-2009
Tahun
Harga Perolehan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
2001
360.000.000
82.500.000
82.500.000
277.500.000
2002
360.000.000
69.375.000
151.875.000
208.125.000
2003
360.000.000
52.031.250
203.906.250
156.093.750
2004
360.000.000
39.023.438
242.929.688
117.070.313
2005
360.000.000
29.267.578
272.197.266
87.802.734
2006
360.000.000
21.960.684
294.147.949
65.852.061
2007
360.000.000
16.463.013
310.610.962
49.389.038
2008
360.000.000
12.347.260
322.958.221
37.041.779
2009
360.000.000
771.704
323.729.926
36.270.075

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)

Langkah-langkah perhitungan:
1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
    JAT = (n/2)(1+n)
2. Tentukan besar penyusutan
    Besar Penyusutan = AT  x  (HP-NS)
                                       JAT

Contoh: Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin 9fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-

Diminta:
a. Hitung Penyusutan tahun 2000-2005
b. Buatlah tabel penyusutan

Cara menghitung
Penyelesaian:
JAT = 4 x (4+1)  = 10  atau  JAT  = 4+3+2+1 = 10
                 2

Angka Tahun Terbalik dijabarkan
4
3
2
1
Angka Tahun ke
I
II
III
IV

a. Penyusutan tahun 2000 dihitung dr tgl 1 Mei 2000 s.d 31 des 2000 = 8 bulan

Penyusutan tahun 2000
Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000)
                                   = 12.000.000

Penusutan Tahun 2001
Besar Penyusutan = 4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
                                  8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000
                                                                                                  15.000.000

Penyusutan tahun 2002
Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
                                   8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
                                                                                                   10.500.000
Penyusutan tahun 2003
Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                  8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                                                                                     6.000.000
Penyusutan tahun 2004
Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000

b. Tabel Penyusutan
Tahun
Harga Perolehan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
2000
50.000.000
12.000.000
12.000.000
38.000.000
2001
50.000.000
15.000.000
27.000.000
23.000.000
2002
50.000.000
10.500.000
37.500.000
12.500.000
2003
50.000.000
6.000.000
43.500.000
6.500.000
2004
50.000.000
1.500.000
45.000.000
5.000.000

4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

Caranya:
Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi

Contoh:
Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-. Hitunglah besar penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb:
Tahun ke 1 = 100.000 jam
Tahun ke 2 = 120.000 jam
Tahun ke 3 = 130.000 jam
Tahun ke 4 = 80.000 jam
Tahun ke 5 = 70.000 jam

Penyelesaian:
Besar Penyusutan tahun 1 = 100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000
                                                                          500.000
Besar Penyusutan tahun 2 = 120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000
                                                                          500.000
Besar Penyusutan tahun 3 = 130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000
                                                                          500.000
Besar Penyusutan tahun 4 = 80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000
                                                                          500.000
Besar Penyusutan tahun 5 = 70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000
                                                                          500.000

Download tambahan materinya dalam bentuk Slide PPT Disini