Banner

Kamis, 25 November 2010

Bos Bijak, Karyawan Sehat

Sikap kepemimpinan yang baik seorang bos membawa efek positif bagi kesehatan anak buahnya. Hubungan ini terungkap dalam review penelitian yang dilakukan tim asal Finlandia.

Dimpimpin Dr Kuoppala Jaana, tim peneliti mereview 27 penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine. Mereka menganalisa pengaruh kepemimpinan untuk mengukur kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

Hasil review menunjukkan bukti kuat yang menghubungkan antara kepemimpinan yang baik dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Mereka yang memiliki pemimpin yang baik, 40 persen lebih mungkin mengalami pencapaian tertinggi atau prestasi dalam pekerjaannya.


Kepemimpinan atasan yang baik juga dihubungkan dengan berkurangnya penyakit yang sering dialami karyawan sebesar 27 persen dan cacat pensiun sebesar 46 persen. Gejala gangguan kesehatan psikologis seperti kecemasan, depresi dan stresnya juga lebih rendah.

Beberapa penelitian juga menghubungkan kepemimpinan yang baik dengan kepuasan kerja, meskipun buktinya tidak cukup kuat. Tetapi tidak ada bukti yang menunjukan efek signifikan dari kepimpinan yang baik pada pengukuran prestasi pekerjaan.

Kepemimpinan bos yang baik dinilai sebagai salah satu faktor penting dalam hubungan antara kesehatan dan pekerjaan.

Seperti dikutip dari Times of India, temuan ini menegaskan teori pekerjaan model piramid. Maksudnya, bahwa dasar kepemimpinan yang kuat, suasana lingkungan kerja yang sehat, dan kondisi pekerjaan yang baik mampu mengurangi masalah kesehatan para pekerja

Peluang Bisnis 100% Gratis BEBAS RESIKO Kerjanya Mudah

Hai teman-teman semua, :)


Udah pada tahu dong kalau sekarang ada banyak sekali cara untuk bisa mencari uang melalui internet. Ada yang berbayar, ada yang gratis. Kalau saya, tentu lebih suka yang gratisan, hehe :D


Terkait dengan hal itu,.. Nah... Barusan saya browsing dan menemukan sebuah situs bisnis yang menarik. Namanya gajigratis.Com.


Kenapa menarik? Alasannya adalah karena untuk join (bergabung) di situs tersebut biayanya Rp 0 saja, alias gratis.


Eits, tapi walaupun gratis, ini bukan berarti bahwa hasilnya juga "gratis". Bahkan hasilnya hasil yang "mahal" karena situs itu memberikan bayaran hingga Rp. 277.777.778.500,- untuk member-membernya wow hasil yang fantastis teman.


Cara kerjanya cukup mudah, kita hanya diperintahkan untuk menawarkan orang lain datang ke URL tertentu. Setiap kali orang lain bergabung dengan situs yang dituju, kita akan mendapat bayaran Komisi Jaringan Rp 25 hingga 10 level Komisi Sponsor Rp. 100,- hingga 10 level Semakin banyak kita menyebar URL-nya, semakin banyak juga komisi yang kita dapat.


Penasaran kan? Ingin join kan? Ingin tahu gimana cara kerjanya?


Ok, silakan langsung join ==> di sini
 
BTW, di dalam member areanya ada banyak tawaran bonus ebook gratis lho... bakal rugi kalau enggak join & gak ngikutin penawaran bonus-bonusnya, :)


Masih belum join? Ya ampuun... ^_^"


Langsung join! ==> di sini
 
Ok thx ya teman-teman smua di tunggu join nya

Kamis, 04 November 2010

Konsep diri... Siapakah kita?

Pada hakikatnya kita harus menyadari akan eksistensi diri kita, siapa diri kita, apa peran kita terhadap lingkungan (sosial). Lantas apa peran "diri" kita  atas dunia ini? adakah perubahan "dunia" ini tanpa diri kita dan atau tanpa diri kita?  akankan dunia kehilangan diri kita? untuk menjawab pertanyaan sederhana ini, cukup dengan menanyakan satu pertanyaan sederhana kepada diri kita "Apa yang telah kita berikan pada dunia ini?"

Untuk memberikan kontribusi yang berarti kepada banyak orang cukup dengan menjadi orang dengan kriteria:

1. Pribadi Santun
Cobalah untuk selalu berbicara santun kepada semua orang, niscaya kehadiran kita akan selalu ditunggu. pribadi yang santun adalah lawan atau kebalikan dari pribadi "sampah", Pribadi sampah? memang pribadi ini layaknya sampah, orang tidak merasakan nyaman dengan kehadiran orang yang seperti ini. so, kita sudah dapat mengetahui siapa diri kita.

Orang yang memiliki Pribadi santun akan selalu  berbicara santun. meminjam ungkapan Abdullah Gymnastiar, ketika segelas Kopi pasti akan mengeluarkan wangi kopi, segelas teh pasti akan mengeluarkan aroma teh juga. sedangkan jika aroma dari "maaf" kotoran maka akan mengeluarkan aroma yang tidak baik, aroma sampah akan mengeluarkan aroma yang tidak baik, maka demikian juga dengan pribadi kita, pribadi yang baik pasti akan mengeluarkan kata-kata yang baik, sedangkan jika kita mengeluarkan kata-kata yang kotor, maka kita sudah tahu pribadi kita seperti apa...

2. Pribadi "BAIK"
Kata baik, adalah kata yang sederhana, tapi cobalah tuk menelaah ungkapan "baik" secarah kritis, baik adalah berarti "melayani orang lain seperti melayani diri sendiri",  disini kita akan tahu indahnya kata pribadi yang baik ketika seorang teman memperlakukan temannya seperti ia memperlakukan dirinya sendiri, seorang pemimpin memperlakukan staffnya seperti ia memperlakukan dirinya sendiri.

Dengan menjadi pribadi seperti ini kita akan merasakan apa yang dirasakan orang lain, merasa laparnya orang lain  ketika orang lain lapar, merasakan takutnya ketika orang lain takut.

Korupsi = Nyontek (Cheat)

Menyontek… siapa yang tidak tahu ? Kebiasaan ini tumbuh subur pada dunia pendidikan di negeri ini. Dari tingkat SD, SMP,SMA, sampai bangku kuliah, bahkan guru-guru yang sambil kuliahpun jago nyontek.

Menurut Wikipedia nyontek (cheating) merupakan tindakan bohong, curang, penipuan guna memperoleh keuntungan tertentu dengan mengorbankan kepentingan orang lain.
Meski tidak ditunjang dengan bukti empiris, banyak orang menduga bahwa maraknya korupsi di Indonesia sekarang ini memiliki korelasi dengan kebiasaan menyontek yang dilakukan oleh pelakunya pada saat dia mengikuti pendidikan. MASUK AKAL!

Sebenarnya, secara formal setiap sekolah atau institusi pendidikan lainnya pasti telah memiliki aturan baku yang melarang para siswanya untuk melakukan tindakan nyontek. Namun kadang kala dalam prakteknya sangat sulit untuk menegakkan aturan yang satu ini. Pemberian sanksi atas tindakan nyontek yang tidak tegas dan konsisten merupakan salah satu faktor maraknya perilaku nyontek. Lha gimana mau kondisi sekarang guru kok pura-pura tidak melihat dan pura-pura tidak mendengar karena takut dibenci siswa,, tentu saja IRONIS sekali bukan?

Tindakan nyontek (plagiasi) semakin subur dengan hadirnya internet, ketika siswa atau mahasiswa diberi tugas oleh guru atau dosen untuk membuat makalah banyak yang meng-copy- paste berbagai tulisan yang ada dalam internet secara bulat-bulat. Mungkin masih agak lumayan kalau tulisan yang di-copy-paste-nya itu dipahami terlebih dahulu isinya, seringkali tulisan itu langsung diserahkan kepada guru/dosen, dengan sedikit editing menggantikan nama penulis aslinya dengan namanya sendiri. Dan ini menjadi kebanggaan seolah-olah tulisan itu hasil karyanya.

Yang lebih mengerikan justru tindakan nyontek dilakukan secara terencana dan konspiratif antara siswa dengan guru, tenaga kependidikan (baca: kepala sekolah, birokrat pendidikan, pengawas sekolah, dll) atau pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan pendidikan, seperti yang terjadi pada saat Ujian Nasional. Jelas, hal ini merupakan tindakan amoral yang sangat luar biasa, justru dilakukan oleh orang-orang yang berlabelkan “pendidikan”. Mereka secara tidak langsung telah mengajarkan kebohongan kepada siswanya, dan telah mengingkari hakikat dari pendidikan itu sendiri.

Di lain pihak, para orang tua siswa pun dan mungkin pemerintah setempat sepertinya berterima kasih dan memberikan dukungan atas “bantuan yang diberikan sekolah” kepada putera-puterinya pada saat mengisi soal-soal ujian nasional.

Padahal sekolah-sekolah seperti ini sudah semestinya ditandai sebagai sekolah berbahaya, karena dari sekolah-sekolah semacam inilah kelak akan lahir generasi masa depan pembohong dan penipu yang akan merugikan banyak orang.

Secara psikologis, mereka yang melakukan perilaku nyontek pada umumnya memiliki kelemahan dalam perkembangan moralnya, mereka belum memahami dan menyadari mana yang baik dan buruk dalam berperilaku. Selain itu, perilaku nyontek boleh jadi disebabkan pula oleh kurangnya harga diri dan rasa percaya diri (ego weakness). Padahal kedua aspek psikologi inilah yang justru lebih penting dan harus dikembangkan melalui pendidikan untuk kepentingan keberhasilan masa depan siswanya.

Sebuah penelitian yang pernah dilakukan Rutgers University Amerika Serikat menunjukkan bahwa 66 persen dari 16.000 mahasiswa bergengsi di negara tersebut mengakui pernah menyontek, paling tidak sekali-sekali.

"Penelitian yang dilakukan tahun 1991 itu, 12 persen diantara mahasiswa mengaku melakukan tindakan nyontek secara reguler," kata Dr I Nyoman Darma Putra, dosen Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana, di Denpasar, Senin.

Ketika tampil sebagai pembicara pada sarasehan Plagiatisme dan kejujuran akademik yang digelar forum gurubesar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, ia mengatakan hasil penelitian tersebut menunjukkan tujuh dari sepuluh mahasiswa menyontek, dan paling tidak satu diantaranya menyontek sepanjang waktu.

Data yang disampaikan "Psyhological Record" tahun 1997 itu juga menunjukkan sebanyak 36 persen mahasiswa tingkat sarjana mengakui melakukan tindak plagiatisme.

Darma Putra menambahkan, jika penelitian serupa dilakukan di Indonesia, bisa jadi hasilnya lebih mencengangkan. Hal itu didasari atas sering terdengarnya seorang dosen yang mengurus kenaikan pangkat mereka ke guru besar diminta untuk membuktikan, bahwa mereka tidak melakukan plagiatisme.

Permintaan tersebut mengindikasikan bahwa dalam berkas yang mereka kumpulkan ada indikasi menyotek atau mengakui karya orang lain sebagai milik sendiri, ujar Darma Putra.

Wah kalo udah gini ngeri banget dunia pendidikan kita, pantas pendidikan kita terpuruk..dan budaya bodoh yang disebut korup tetap SUBUR!

Diadaptasi oleh Hadi Tzu dari:  Republika Online

Tips menghadapi wawancara - II

Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya, banyak orang yang secara intelek pintar, tetapi seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya adalah tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan saat wawancara.

Berikut ini kami berikan beberapa pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara disertai jawaban yang dianjurkan.


  1. Ceritakan tentang diri anda.sampaikan saja biografi singkat. Anda harus tahu harus mulai dari mana dan berakhir dimana. Fokuskan jawaban pada hal-hal yang berhubungan dengan bidang usaha perusahaan tersebut.
  2. Mengapa anda ingin pindah kerja?, kalau anda punya alasan yang baik dan sangat positif, jangan ragu untuk menyampaikannya. Pastikan jawaban yang diberikan telah dipikir matang. 
  3. Apa yang anda ketahui tentang kami?  pelajari secara cermat segala sesuatu tentang perusahaan yang anda tuju. Jawaban yang diberikan sepenuhnya tergantung dari apa yang anda ketahui. 
  4. Apa pengalaman anda dalam bidang ini? cobalah menjawab hubungan yang pas antara pengalaman anda dengan perusahaan yang bersangkutan. 
  5. Apa yang paling anda sukai dan tidak sukai dari pekerjaan sekarang?, Sebisa mungkin hindari sisi negative. Cara aman, jawablah keduanya dengan mengatakan “ Saya sangat menyukai pekerjaan saya “. 
  6. Berapa gaji anda sekarang dan berapa yang diharapkan?, Pisahkan pertanyaan pertama dan kedua. Sebutkan gaji anda berikut tanggung jawab pekerjaan. Langkah kedua, hindari menyebut angka yang terlalu tinggi atau terlampau rendah. 
  7. Apa yang anda harapkan dari pekerjaan ini ?, Katakan anda ingin meningkatkan kontribusi pada perusahaan, menambah efisiensi kerja dan memberi kepuasan bagi diri sendiri maupun perusahaan. 
  8. Mengapa saya harus menerima anda?, Berilah jawaban singkat namun padat tentang pekerjaan dan kemampuan anda. Sebutkan kemahiran anda, lalu cocokkan dengan perusahaan tersebut.